Berbeda dengan kelompok yang kurang berhasil atau sering disebut “The Loser”. Kelompok datang dari lingkungan yang kurang banyak tantangan sehingga mereka tidak merasa cukup termotivasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mereka adalah kelompok anak muda yang cepat patah semangat, terlalu banyak komplain, mengeluh, curhat dibandingkan dengan berusaha sekuat tenaga untuk dapat mengubah keadaan atau menghadapi tantangan
Dengan kondisi seperti ini, tentu menjadi sulit bagi mereka untuk meraih kesuksesan. Waktu yang tersedia seolah habis hanya untuk mengeluh, protes, komplain dan lain sebagainya. Bagi para pemuda yang terlalu sering komplain, protes dan mengeluh, tanpa disadari, sebenarnya, mereka telah membuang waktu dengan percuma. Di dalam keluhan mereka selalu tercuat penyataan yang menyalahkan orang lain yang dianggap menjadi penyebab kegagalan mereka.
Inilah sebenarnya stereotipe kaun the loser.
Untuk kelompok ini, saya hanya memberikan stimulus berupa, buatlah cerita anda sendiri (Make Your Own Story). Perjalanan hidup ini sangat cepat dan pendek. Jangan pernah habiskan waktu kita dengan sesuatu yang sia – sia. Jangan cepat menyerah dan menerima kekalahan dengan pasrah lalu menyalahkan orang lain sebagai biang di balik semua kegagalan. Sebenarnya yang dialami akan segera berlalu menjadi sebuah cerita dalam kurun waktu yang tidak begitu lama. Jangan sampai cerita kehidupan kita menjadi cerita yang dibuat orang lain. Kita sendirilah yang harus menentukan arak kehidupan kita masing – masing.
“Do you want to know who you
are? Don’t ask. Act! Action will
delineate and define you”
Thomas Jeferson
No comments:
Post a Comment